Recent Posts

Partisi vs Wubi


Buat yang telah mengenal Ubuntu, terutama yang sering menginstallnya, pasti tidak asing lagi dengan kedua istilah diatas. Memang diantara Linux yang lain cuma keluarga Ubuntu yang memiliki keistimewaan dengan adanya wubi.

Apakah sebenarnya wubi itu? Wubi berarti singkatan dari Windows Ubuntu Installer, yang berarti Ubuntunya kita install di dalam Windows . Dengan menginstall Ubuntu menggunakan wubi , kita bisa mengambil sedikit space yang ada di dalam salah satu HDD di komputer kita untuk menempatkan file system Ubuntu di dalamnya, misal kita hanya ingin mengambil space 25 GB yang ada di drive C:/ tanpa mempengaruhi isi yang telah ada sebelumnya. Dengan mengklik sana sini pada saat penginstallan Ubuntu menggunakan wubi, maka selesailah penginstallan Ubuntu di komputer kita.

Sementara menginstall dengan cara partisi yang telah banyak dilakukan di distro linux lain dilakukan dengan menggunakan live CD atau live usb yang berisi installan Ubuntu/distro linux lain. Penginstallan ini melibatkan keseluruhan isi dari drive tersebut sehingga apabila kita menginstallnya di dalam drive C:/ misalnya, maka isi drive C:/ sebelumnya akan menghilang seluruhnya saat penginstallan. Oleh sebab itu, cara ini tidak direkomendasikan untuk pemula yang masih belum lancar dalam menginstall maupun menggunakan linux.

Dari deskripsi diatas, berarti lebih baik wubi dong? Salah! 


Walaupun sebenarnya ini menurut selera masing-masing, tidak ada salahnya meninjau perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Yang akan saya jelaskan perbandingan masing-masing sebagai berikut ini:
  1. Ibaratnya kalau menggunakan wubi itu seperti ngekos, Ubuntu cuma numpang di dalam Windows. Kalau Windowsnya rusak total, maka Ubuntu nya juga ga bisa digunakan lagi. Beda dengan partisi dimana masing-masing OS punya 'rumah' nya sendiri, salah satunya rusak yang lainnya tetap aman.
  2. Menginstall Ubuntu menggunakan wubi lebih sederhana dan gampang dibandingkan menggunakan partisi. Resiko hilangnya file yang telah ada pun lebih kecil dibandingkan menggunakan partisi.
  3. Partisi swapnya Ubuntu yang menggunakan wubi cenderung kecil bahkan tidak ada sehingga komputer anda tidak bisa hibernate.
  4. Wubi bisa dibilang sekedar buat dummy test terutama buat yang belum yakin buat menggunakan Linux atau Ubuntu, sehingga banyak error yang terjadi saat menggunakannya.
  5. Kalau menggunakan wubi tidak bisa menggunakan visual effectnya Compiz, setiap kali mencoba/mengaktifkannya pasti terjadi error.
Nah, berarti sekarang tinggal pilihan kita saja ini, kalau masih pemula atau belum punya drive HDD yang kosong, mungkin bisa mencoba menggunakan wubi dulu. Kalau yang sudah lancar menggunakannya dan punya space yang cukup bisa menggunakan partisi.

Post a Comment

0 Comments